0
   Teknologi telah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan saat ini. Seiring berkembangnya teknologi-teknologi baru, muncul juga mitos-mitos tentang teknologi saat ini. Salah satu contohnya adalah komputer Mac yang tidak bisa terkena virus.  Kendati demikian banyak pengguna teknologi mempercayai mitos tersebut.  Padahal tidak ada sama sekali bukti tentang mitos tersebut.  Nah berikut ini adalah mitos yang beredar dikalangan para pengguna teknologi masa kini.

1.Komputer Mac tidak bisa diserang virus
Beberapa tahun lalu, tidak sedikit orang yang menganggap perangkat Mac sebagai perangkat bebas virus. Namun nyatanya, dalam beberapa tahun terakhir perangkat besutan Apple tersebut mulai jadi sasaran para pengembang malware.  Hal ini juga akhirnya diakui oleh Apple sebagai pembesut, terlebih setelah ada serangan Trojan yang menjangkiti ribuan perangkat Mac pada tahun 2012.  Bahkan, tahun lalu, serangan malware yang mengincar perangkat Mac  meningkat  drastis,  melebihI jumlah keseluruhan serangan malware ke Mac OS X dari 2010 sampai 2014. Tak hanya itu, dalam laporan terbaru, salah satu malware penyandera data  ransomware,  juga dikabarkan mulai menyasar perangkat Mac
.
2.Mode peramban incognito bukan berarti pengakses menjadi tak kelihatan

Sampai saat ini tak dapat dipungkiri ada sebuah anggapan yang salah  mengenai istilah mode ‘incognito‘ atau ‘private‘ yang diartikan sebagai akses dengan akun anonim. Namun, maksud dari kedua mode tersebut tidaklah demikian. Mode tersebut sebenarnya tidak membuat seseorang seolah tak terlihat ketika mengakses sebuah situs, melainkan tidak akan dapat  dilacak riwayat penjelajahan,  menyimpanbookmarks, atau pun masuk otomatis pada akun yang biasa diakses. Fitur ini membantu mencegah orang asing mengakses informasi situs atau pun akun pribadi ketika mengakses internet di perangkat orang lain. Namun, bukan berarti fitur ini dapat menyembunyikan identitas pengakses maupun ISP yang digunakan.
3. Baterai akan cepat rusak apabila terus diisi ulang
Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya pengguna smartphone adalah baterai akan mengalami kerusakan apabila masih diisi daya meskipun kapasitas sudah penuh. Namun, faktanya tidak ada bukti ilmiah pengisian daya berlebihan dapat menghancurkan baterai. Hal ini didukung oleh fakta bahwa saat ini hampir seluruh smartphone telah menggunakan baterai lithium-ion.  Jenis baterai tersebut ternyata memiliki kemampuan untuk berhenti mengisi daya ketika baterai sudah penuh.






4. Besarnya megapiksel tidak selalu menentukan kualitas kamera

Saat ini hampir sebagian besar pengguna melihat kualitas kamera smartphone berdasarkan ukuran megapiksel yang disematkan–makin besar megapiksel maka semakin bagus. Padahal ukuran megapiksel tidak selalu menjanjikan kemampuan kamera yang lebih baik. Faktor lain yang juga memengaruhi kemampuan kamera adalah sensor yang digunakan untuk menangkap cahaya. Oleh sebab itu, kamera dengan resolusi 8MP dan 12MP dapat menghasilkan hasil foto yang kurang lebih sama. Namun, perlu diketahui, semakin besar sensor yang digunakan turut berpengaruh pada hasil piksel yang juga semakin besar.  Jadi, sebuah kamera tak hanya ditentukan dari besarnya megapiksel, melainkan jumlah piksel yang bisa dihasilkan.
5.Ponsel dapat sebabkan kanker otak

Radiasi dari ponsel memang dapat diserap oleh jaringan manusia, tapi tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menjelaskan radiasi itu dapat memicu sel-sel kanker. National Cancer Institute menuturkan bahwa efek radiasi dari ponsel yang berpengaruh pada jaringan otak dan lainnya, memang masih jadi perhatian.  Kendati demikian, sampai saat ini belum ada bukti bahwa sel dari manusia, atau pun hewan yang terpengaruh radiofrekuensi terjangkit sel kanker.
6.Jumlah indikator sinyal tak menjamin kualitas lebih baik
Tak sedikit pengguna smartphone yang mengaitkan jumsmartphone pada dasarnya hanya memberikan informasi mengenai posisi pengguna dengan menara jaringan terdekat. Sementara kualitas jaringan juga dipengaruhi oleh jumlah pengakes internet yang berada dalam satu jaringan.


Post a Comment

 
Top